Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, mengungkapkan bahwa kebijakan BLT tersebut dinilai sebagai pencitraan SBY, lebih tepatnya guna pemulihan nama baik Partai Demokrat yang akhir-akhir ini citranya terpuruk di mata publik.
"Tentu saja. Sekalian memulihkan citra Demokrat Pasca kasus nazarudin," katanya saat ditanya soal apakah ada modus atas kebijakan tersebut, Sabtu (25/2).
Seperti diketahui, kemarin (24/2), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengumumkan, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama selama 8 (delapan) bulan setelah harga BBM naik, Hatta menyebutkan per warga akan diberikan bantuan sebesar Rp 100 ribu per bulan.
Namun besaran itu masih dalam tahap tawaran, sebelum nanti disetujui oleh DPR pada Maret 2012 mendatang di Paripurna. Proses pembagian BLT rencananya akan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) serta berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.
Boni melihat, meski kenaikan BBM tersebut akan menurunkan citra SBY di kalangan menengah, Tapi dengan subsidi kepada masyarakat yang berdampak justru bisa jadi keuntungan. "Dampak negatif hanya pada kelas menengah, tapi kan pemilih kita mayoritas di pedesaan, Rural voters yang menentukan pemenang dalam pemilu," jelas Boni.
Sementara menurut Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, harga BBM saat ini dinilai sudah menyengsarakan rakyat. "Bisa dibayangkan dengan harga lama saja, kenyataan minyak tanah di masyarakat pada kisaran 6000-9000 rupiah. Solar sekarang memang sudah 4500 rupiah, artinya memang akan ada harga lebih tinggi yang sampai pada konsumen," kata politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Selain itu, Rieke juga dengan tegas mengatakan di DPR pada saat minta persetujuan nanti, dirinya akan berusaha untuk memperjuangkan agar kenaikan BBM tersebut berpihak pada rakyat. "Kenaikan BBM harus melalui pembicaraan dengan DPR," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik telah meminta maaf kepada rakyat Indonesia karena harga BBM akan naik. Jero Wacik juga mengatakan harga BBM subsidi akan segera dinaikkan sesuai dengan perintah SBY dan dengan melalui persetujuan DPR. Pemerintah mengusulkan harga BBM subsidi naik kisaran Rp 500 hingga Rp 1.500 per liter.