Biasanya, sejumlah situs internet buatan Amerika Serikat (AS) tersebut dilarang di China. Demikian seperti dicuplik dari Mashable.
Pembobolan jaringan internet tersebut belum diketahui penyebabnya. Para pengguna dikatakan dapat mengakses situs-situs 'subversif' tersebut selama beberapa hari.
China menutup akses ke jutaan situs asing tiap tahun. Pemerintahan Negeri Tirai Bambu tersebut percaya bahwa apabila tidak disensor akan mampu memicu gejolak sosial.
Sementara sejumlah situs jejaring sosial lokal, seperti Sina Weibo dan Renren sangat populer, namun tetap diberlakukan penyensoran di dalamnya.