"Itu bentuk kekecewaan kami yang kami terima," ujar Januriadi, perwakilan dari aliansi BEM Jawa Barat, di tengah kerumunan Pamdal DPR, Rabu (14/3).
Foto SBY pecah saat sebagian mahasiswa melihat-lihat di barisan foto-foto presiden RI, kemudian pada gambar presiden RI ke-6 itu, dipegang dan akhirnya menjatuhkan foto tersebut hingga pecah, bukan hanya itu, mahasiswa itu juga menendang-nendang foto tersebut.
Gambar yang dipampang di atas pilar yang tingginya sekitar dua meter itu, akhirnya diamankan petugas Pamdal (Pengamanan Dalam) dan dibawa untuk dibersihkan. Begitu juga 25 mahasiswa itu pun diamankan untuk ditindaklanjuti.
Menurut pengakuan Januriadi, kekecawaan itu berwal dari sikap pimpinan DPR RI, bertemu dengan Pramono Anung, Pram telah mencoret salah satu dari tiga tuntutan yang diajukan.
"Kami audensi menyampaikan tiga tuntutan, dan pimpinan DPR mencoret tuntutan yang ketiganya, padahal sebelumnya saat ada media bilangnya diterima semua," papar Januriadi.
Tiga tuntutan itu tergabung dalam TRITUMA (Tiga Tuntutan Mahasiswa) yang berisi:
Padahal, lanjut Januriadi, pimpinan DPR memanggilnya untuk difotocopy, tapi ternyata setelah sampai di ruang pimpinan, Pram mencoret tuntutan nomor tiga itu.
"Saat ada media dia bilang diterima, tapi pas di ruangan tuntutan (nomor tiga) itu dicoret. Kami kecewa," tandasnya.