"Kalau terus dibekukan, para Bandar narkoba di lapas pastilah akan terus bertepuk tangan. Namun penggantian posisi Wamenkumham dengan Dirjen Pemasyarakatan, saya rasa kurang tepat, ini membuktikan bahwa adanya rivalitas wakil menteri dengan dirjen itu benar adanya," ujar Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi, Senin (9/4).
Menurutnya, spekulasi yang terjadi di Dirjen Pemasyarakatan merasa terganggu dengan sepak terjang Denny Indrayana di Lapas, sehingga merestui aksi solidaritas para sipir yang berujung pada pembekuan Mou.
"Saya kira spekulasi tersebut tak berlebihan, kita masih ingat bagaimana keterlibatan kalapas di Nusakambangan dalam peredaran narkoba internasional," jelasnya.
Oleh karenanya, bila sekarang posisi ketua tim pemberantas narkoba ini dipegang oleh Dirjen Pemasyarakatan, terbukti Dirjen Pas tak berhasil menangani persoalan tersebut, bahkan beberapa pihak mencurigai ada pembiaran atas persoalan ini.
"Selama ini terbukti penjara menjadi sarang narkoba. Jangan sampai tim ini menjadi abal-abal atau sekedar formalitas belaka. Pemberantasan narkoba harus dilakukan sampai ke akarnya, jangan hanya pengecer yang diungkap namuan para Bandar di Lapas harus dicokok (ditangkap)," tandasnya.