Jum'at, 10 Januari 2025
Pulau Biawak memang tak sepopuler saudaranya yaitu Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Tapi, keindahan pulau dan lautnya masih jarang dijamah manusia. Hal ini terbukti dari sulitnya akses dari dan menuju Pulau Biawak. Untuk mencapainya, Anda harus mengarungi lautan selama 4-5 jam dari Pelabuhan Indramayu. Tak ada transportasi khusus menuju ke sana, Anda harus menyewa kapal lewat proses tawar-menawar dengan nelayan.
Begitu tiba di pulau ini, Anda akan disambut oleh dermaga yang cukup usang karena jarang digunakan. Tapi tenang saja, hamparan pasir putih nan lembut juga ikut menyambut Anda. Coba lihat kiri-kanan, siapa tahu biawak yang jadi "penduduk" pulau ini melintas di hadapan!
Hampir semua pantai di sekeliling Pulau Biawak tergolong masih asri. Pun Anda bisa langsung menghempaskan diri ke birunya lautan dan bertemu ikan warna-warni. Terumbu karang juga tumbuh subur di sini, terutama di sebelah kiri dermaga. Panorama bawah airnya tak kalah dari perairan sekitar Pulau Komodo, atau bahkan Takabonerate sekali pun!
Jika berenang menjelang senja, kemungkinan besar Anda akan berenang bersama biawak-biawak yang mencari ikan sebagai makan malam. Walaupun tak sebesar saudaranya yaitu komodo, biawak ini panjangnya bisa mencapai 1,5 meter. Menjelang malam hari, jumlah biawak yang berkeliaran di pantai bisa mencapai ratusan ekor!
Jika sudah puas snorkeling dan menyelam di perairannya, Anda juga bisa menjelajahi hutan bakau di pulau ini. Pulau ini juga punya beberapa makam, termasuk milik Syekh Syarif Hasan yang merupakan pengikut Sunan Gunung Jati.
Terlepas dari perairannya yang indah, Pulau Biawak adalah cerminan alam Indonesia yang belum banyak terjamah. Ayo, siapkan nyali Anda untuk bertualang di Pulau Biawak!
