Hal itu diungkapkan dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Fraksi Demokrat MPR RI dengan tema "Empat Pilar Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan bernegara" di gedung GBHN Nusantara V, MPR RI, Rabu (30/5).
Menurut Ja'far, empat pilar kebangsan, yakni Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Untuk itu dalam rangka menyambut Hari Kelahiran Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni, maka sepatutnya masyarakat Indonesia kembali mendalami nilai-nilai Pancasila untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini yang harus kita pahami bersama sebagai dasar, sebagai filosofi, dan sebagai pilar bernegara," ujar Ja'far.
Dia menilai, secara filosofis bahwa keempat pilar tersebut merupakan bingkai atau batasan arah bangsa Indonesia menuju kemakmuran rakyat.
"Dikunci di situ, tidak ada lagi di luar itu (Empat Pilar). Kita mengharap dan berfikir bagaimana negara ini tetap utuh dan bersatu, ujung-ujungnya bagaimana mengusahakan bangsa ini bisa mensejahterakan rakyatnya," jelas mantan Ketua Fraksi Demokrat DPR ini.
Oleh karena itu, Dia menghimbau kepada masyarakat dan penyelenggara negara untuk kembali berusaha dan berjuang demi terwujudnya cita-cita bangsa ini
"Diberikan pemahaman dan selalu ada penyeragaman dalam berbangsa ini, agar negara kita tetap utuh, dan tidak ada pemikiran2 yang mengancam NKRI ini," tegasnya.
"Kita ini bukan negara kerajaan tapi republik. Harus diingat, Negara ini berbentuk republik, dan berbentuk negara hukum dan kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan berbadasrakn uud 45, hal itu sesuai dengan UUD 1945," imbuhnya.