"Musyawarah sebagai hal yang utama tidak dilakukan pada saat ini. Kalau masih mengandalkan mayoritas maka akan menang terus. Akhirnya dominasi mayoritas masih kadang dipakai dalam setiap melaksanakan dan menerapkan kebijakan, meskipun substansinya tidak mengena," ujar Saldi dalam Kongres Pancasila di gedung MPR, Rabu (30/5).
Dia mencontohkan seperti masalah pengambilan keputusan, voting menjadi budaya dalam mengambil keputusan dan mengeluarkan kebijakan yang paa ujungnya kebijakan tersebut dipandang cacat. Sehingga Ia mempertanyakan kembali pemilihan langsung yang saat ini diterapkan, belum mampu menjawab dari nilai-nilai konstitusi yang membela raykat.
Padahal, lanjutnya aturan-aturan yang terbentuk pasca reformasi sudah bisa menterjemahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara.
"Problemnya bukan pada konstitusi atau Undang-undangnya tapi lebih pada praktiknya (pelaksanaannya)," ungkapnya.
Sehingga Ia menilai Pancasila menjadi jalan tengah untuk menjawab situasi pemerintah saat ini.
"Tak satu pun hasil karya saat ini bisa disejajarkan dengan para pendiri kita (Pancasila). Tugas kita saat ini menterjemahkan apa yang dihasilkan oleh para pendiri bangsa," katanya.
Selain itu, porsi Undang-Undang sangat besar kewenangannya kepada DPR, sedangkan DPR berasal dari partai, maka menurutnya partai menjadi lumbung utama untuk menciptakan para penerus bangsa.
"Ini butuh ada pembenahan partai politik," tandasnya.