"Dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional maupun nasional, setiap zaman dan era kepemimpinan, sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya pola pikir, pola sikap, dan pola tindak generasi penerus dalam menyikapi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa," tutur Gubernur Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) RI, Budi Susilo Soepandji dalam Kongres Pancasila, di gedung MPR, Rabu (30/5).
Menurutnya, bagi para penerus akan tidak mudah mempertahankan komitmen para pendahulu dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Apalagi, lanjutnya sisi lain era globalisasi beserta imlikasinya telah mengubah persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara.
"Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional," jelasnya.
Untuk itu, menurutnya, dengan melihat kemajemukan bangsa Indonesia dan pentingnya persatuan bangsa, maka prinsip-prinsip kelembagaan yang didasarkan pada musyawarah mufakat menjadi tuntutan bangsa di tengah kondisi pemerintahan saat ini.
"Prinsip-prinsip keadilan merupakan Kristalisasi keinginan dan cita-cita bangsa untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur," tandasnya.