Diketahui, Presiden SBY bersama rombongannya berangkat pada hari ini, sekitar pukul 14.00 WIB, melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dengan pesawat khusus kepresidenan Airbus 330-300 milik Garuda Indonesia. Dikabarkan ke Meksiko karena ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Los Cabos, pada 16-19 Juni. Setelah itu, pada 20-22 Juni, Presiden melanjutkan kunjungan ke Brasil untuk menghadiri KTT Rio+20 di Rio de Janeiro. Pada 22-24 Juni, Presiden SBY melakukan kunjungan kenegaraan ke Ekuador.
Diberitakan, penerbangan dari Jakarta menuju Meksiko akan singgah di beberapa negara untuk mengisi bahan bakar atau transit di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab, dan Schiphol, Amsterdam, Belanda, dan terakhir sebelum ke Meksiko adalah di Pittsburgh, Amerika Serikat.
"Lalu, apakah semua kegiatan itu memberi kemanfatan bagi Indonesia? Menghadiri KTT adalah kewajiban agar nama Indonesia eksis di forum internasional. Tapi kunjungan ke Equador itu apa relevansi, signifikansi dan kemanfatannya?," kata Pengamat LIPI, Siti Zuhroh, Jumat (15/6).
Kunjungan yang memakan waktu lama itu, menurutnya seharusnya tidak usah dilakukan jika memang tidak ada sama sekali kemanfaatan yang didapatkan bagi Indonesia sendiri.
"Apakah akan berdampak positif terhadap hubungan ekonomi atau perdagangan Indonesia atau bidang lain? Kalau tidak ada pengaruhnya sama sekali, selain hanya silaturahmi saja, mungkin lebih baik tidak dilakukan," tandasnya.