Hal itu merujuk pada PMK (Peraturan Menteri Keuangan) NO.84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya tahun anggaran 2012, maka alokasi anggaran yang terkuras untuk memenuhi nafsu kesenangan jalan-jalan anggota dewan ke negara spanyol sebesar Rp.657 juta (Rp.657.261.000); untuk negara Brazil sebesar Rp. 1.1 miliar (Rp.1.126.908.000), untuk negara Amerika Serikat (washinton DC) menguras anggaran sebesar Rp.1 miliar (Rp.1.087.371.000)
"Asumsi perhitungaan ini berdasarkan 10 orang anggota dewan, waktu plesiran anggota dewan memakan waktu selama 7 hari," papar Koordinator Divisi Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, Rabu (20/6).
Belum lagi, lanjutnya, jika menghitung alokasi anggaran untuk staf anggota DPR, dan anggota keluarga DPR yang akan mau diajak ke luar negeri.
"Dengan demikian, sudah jelas, keberangkatan komisi I ini hanya jalan-jalan plesiran bukan mencari masukan RUU tersebut. Oleh karena, meraka diam-diam sudah berangkat ke luar negeri tanpa ada basa basi ke Publik," katanya.
Seharusnya, kata Uchok, anggota DPR itu memperkenalkan dulu kepada publik, pasalnya RUU Penyiaran dan RUU Industri Strategis masih banyak masyarakat yang belum tahu dan paham terhadap kedua RUU tersebut.
"Kalau mau mencari masukan kepada 2 RUU tersebut, bukan jalan-jalan ke luar negeri, seharusnya anggota dewan melakukan perdebatan di publik agar banyak ide dan masukan ke 2 RUU tersebut. Oleh karena, selama ini Banyak RUU kita, proses sangat miskin dengan perdebatan publik, dan selalu menghindari perdebatan publik," tandasnya.