"Kita minta ke pemerintah meminta intensif pajak atau kalau bisa dinolkan pajaknya," ujar Satya Yuda, Rabu (27/6).
Menurutnya, secara konsep, mobil listrik tersebut bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, lanjtunya, pemerintah harus mendukung secara penuh sarana dan prasarana yang dibutuhkan, agar masyarakat dapat mengakses dengan mudah.
"Kalau konsepnya bisa, cuma masalahnya kan sekarang ketersediaan infrastruktur, batre-batre itu harus tersedia di SPBU-SPBU, sehingga kalau mereka datang, langsung ganti, tidak butuh waktu ngecas yang panjang," jelas politisi Golkar itu.
Lebih dari itu, yang terpenting menurut Satya adalah mobil listrik bisa bersaing dengan mobil lain, karena kalau harganya masih mahal dan susah untuk dijangkau masyarakat, maka sudah dipastikan masyarakat akan kembali ke mobil berbasis BBM.
"Makanya kita minta kepada menteri keuangan supaya bisa dikeluarkan (dinolkan) pajaknya, dikarenakan tanpa BBM berarti sudah mengurangi biaya subsidi,"
"Pokoknya kita pikir secara kompetitif deh, supaya bisa jalan, harganya harus bersaing dengan pasar," tandasnya.