"Saya melihat sekarang ini untuk Cagub Jabar, Yance. Nampaknya tidak ada masalah dari DPP (Golkar), kan dari DPP pasti pertimbangan-pertimbangan banyak, terutama dia mempunyai popularitas, meski tidak tinggi tetapi dia (Yance) fight (mau bertarung), terus dia juga punya dana sendiri, karena DPP pada saat ini tidak akan memberikan bantuan dana apapun," ujar Anggota fraksi Partai Golkar DPR RI, Poempida Hidayatulloh Djatiutomo, Minggu (1/7).
Menurutnya, meski saat ini Yance dugaan kasus korupsinya diangkat kembali, namun bagi DPP hal itu bukan masalah karena belum menjadi terdakwa dan Yance dinilai punya modal cukup. Hal itu pun seperti dialami pada pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin pada 11 Juli mendatang.
"Itu (masalah hukum) jadi pertimbangan juga, tapi kan tidak signifikan. Kecuali kalau ada figur lain yang punya duit, Yance pasti kalah. Memang secara politis bisa jadi beban, tapi tidak jamin juga membuat dia kalah," jelasnya.
Terkait bidikan partai untuk diajak koalisi, Dia menjelaskan, dikarenakan Yance peluang untuk bertarung di Pilgub Jabarnya kecil, sehingga Golkar merasa perlu bermitra atau berkoalisi dengan partai lain. "Nah Yance punya kapabilitas untuk berpartner itu karena punya dana dan lain-lain," terangnya.
Partai yang menurutnya sangat memungkinkan untuk diajak berkoalisi adalah PDI Perjuangan. Pasalnya, selain PDIP seperti PKS sudah mengajukan kembali Ahmad Heriawan untuk maju, sedangkan Demokrat kemungkinan Dede Yusuf, keduanya itu memilih untuk mengambil nomor satu sehingga tinggal mencari cawagubnya.
"Naah kalau Golkar juga mencari wakil, jadi tidak bisa koalisi dengan Demokrat atau PKS, kecuali mereka mau jadi wakilnya. Berarti opsi-opsi lain misalnya dengan PDIP, bisa, krena PDIP itu pas dapat tiket satu tuh," katanya.
Sementara untuk partai menengah ke bawah seperti PAN, PPP, PKB, dan lain-lain, dipastikan merapat ke partai besar seperti Demokrat atau PKS.
"Kemungkinan yang paling idela ya dengan PDIP, tapi syaratnya wakil. Misalnya dari PDIP muncul Rieke yang populer, tapi kalau PDIP tidak bisa dipaksain ngalah untuk jadi wakil, kan susah juga jadi prosesnya masih panjang," tandasnya.