BOR: Ical dan Yance Jadikan Kampus Alat Politik

Cuplik.Com - Indramayu - Menanggapi kedatangan Ketua Umum Partai Golkar ke Indramayu kemarin, menuai kecaman. Ical dan Yance dinilai telah memanfaatkan kampus menjadi alat politik untuk pencalonan Ical sebagai presiden 2014 dan Yance menjadi gubernur Jawa Barat 2013.

"Itu kampanye terselubung. Secara etika politik bagaimanapun juga kampus tidak bisa jadi tempat politik, apalagi posisinya Polindra tidak mengundang," ujar Kepala Divisi Sipil dan Politik LBH Bandung, Sahali, kepada Cuplik.Com, Jumat (6/7/12).

Menurutnya, meskipun Ical dalam acara tersebut mengatasnamakan tokoh nasional, namun karena melihat kondisi politik saat ini, tetap saja dinilai sebagai kampanye terselubung yang memanfaatkan institusi pendidikan.

Ia menjelaskan, Yance alias Irianto MS Syafiuddin merupakan tokoh penting Partai Golkar di Provinsi Jawa Barat, sehingga, kata dia, Ical sangat berkepentingan terhadap Yance. Begitu pun sebaliknya, lanjut Sahali, Yance menginginkan dirinya menjadi Gubernur Jawa Barat pada 2013.

Yance, sambung Sahali, dengan modal pengalaman duduk di kursi bupati selama dua periode dan masih menjadi otak kepemimpinan di Indramayu karena saat ini dipimpin isterinya Anna Sophanah, menjadi nilai tawar untuk Ical agar merestui secara bulat pencalonan Yance di Pilgub 2013. Apalagi, kata dia, Yance dinilai berhasil membuat 'kuning' Indramayu pada pemilu-pemilu sebelumnya sejak Yance menjadi nomor satu di Indramayu.

Atas dasar itu, Sahali yang juga sebagai Sekjen Barisan Oposisi Rakyat (BOR) Indramayu mengecam keras akibat adanya unsur politik di dunia pendidikan.

"BOR mengutuk keras kampus dijadikan alat politik, apa yang dilakukan Ical dan Yance merupakan kampanye terselubung," tegasnya.

Sebelumnya, Pembantu Direktur Politeknik Indramayu (Polindra), Aa Setiawan menjelaskan, kedatangan Ical ke kampus atas nama tokoh nasional. Pihaknya mengaku hanya menyediakan tempat dan bukan sebagai penyelenggara.