Melalui Menteri Luar Negerinya, Ali Akbar Salehi pada Jumat (3/8/12), Iran menyatakan bahwa Amerika dan sekutunya berada di balik kegagalan misi Kofi Annan untuk mendamaikan negeri yang dipimpin Bashar Assad itu. Salehi mengatakan bahwa Amerika hanyalah melontarkan isu yang menyalahkan pihak lain.
"Kenyataannya Annan selalu komplain atas kurangnya kebersamaan di Dewan Keamanan, dan sama sekali tak menyebut Cina serta Rusia. Padahal rencana perdamaian yang dibawa Annan sudah didukung oleh rezim Assad serta negara kami, tapi Liga Arab dan Barat menjadi penghalang bagi kemajuan programnya." ungkap Salehi sebagaimana dikutip IRNA.
Salehi menambahkan, rencana Annan untuk melakukan dialog antara oposisi Suriah dan rezim Assad bakal bertentangan dengan kehendak negara Barat. Amerika Serikat dan sekutunya telah merencanakan untuk menggunakan krisis Suriah untuk menggulingkan Assad dan menggantinya dengan pemerintahan baru. Amerika bahkan sudah menyuplai senjata ke pemberontak.
Sejak 31 Agustus, Kofi Annan resmi meninggalkan posisinya sebagai pembawa misi perdamaian PBB di Suriah. Dia menekankan bahwa perpecahan yang terjadi pada komunitas internasional menjadi penyebab atas kegagalannya menancapkan damai di Suriah. Kini, sudah ratusan orang tewas, termasuk pasukan keamanan akibat pertempuran bersenjata di negara yang beribukota Damaskus ini.