Jakarta - Menyikapi penangkapan aktivis yang hingga kini belum juga dibebaskan, Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (KONAMI) Regional Jakarta melakukan aksi bagi-bagi ta'jilan buka puasa di jalanan, sambil membagikan selebaran menuntut pembebasan aktivis yang ditangkap dan turunkan pemerintahan SBY-Boediono.
"Banyak sekali yang tertangkap, 2 diantaranya adalah Surya-Syahril mahasiswa USNI Jakarta dan UNTAD PALU. Hingga saat ini masih ditahan di RUTAN Salemba, Jakarta Pusat. Dengan ini kami menyatakan turunkan SBY-BOEDIONO, dan bebaskan Surya-Syahril," ujar Humas KONAMI, Dwi, Kamis (9/8/12).
Kedua aktivis tersebut ditangkap saat aksi tolak kenaikan Harga BBM tanggal 29 Maret 2012 lalu. Menurutnya, aksi tolak kenaikan harga BBM yang terjadi di seluruh Indonesia itu padahal untuk perubahan lebih baik di Indonesia.
"Hal ini berbalik dengan kepanikan Pemerintah SBY dengan menginstruksikan aparatnya untuk menghantam dan memukul, menangkap para mahasiswa saat aksi trsebut," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga menilai pemerintahan SBY-Boediono, hanya membuat kehancuran bagi Indonesia. Pasalnya, setiap hari penindasan terjadi, mulai dari penggusuran, anak dibunuh orang tuanya, orang tua dibunuh anaknya, istri bunuh suaminya, suami bunuh istrinya, bunuh diri, warga ditembak aparat, penggusuran, penyerobotan lahan, biaya mahal, BBM mahal, tarif listrik naik, Sumber Daya Alam dicuri oleh asing, Pulau di curi, TKI/TKW dibunuh di luar negeri, dan lain-lain.
"Pemerintahan SBY sama sekali tidak ada niat ataupun keseriusan untuk menjalankan tugasnya dengan benar. Pemerintah hanya sibuk mencuri uang Rakyat," tegasnya.
Menurutnya, uang rakyat yang dicuri tersebut terlihat dari beberapa kasus yang hingga saat ini tak juga terungkap, seperti kasus Century yang menelan Rp 6,7 Triliun , serta kasus-kasus korupsi lainnya.
"Pemerintah hanya sibuk dan bisa membunuh rakyatnya saja, pembunuhan dan Pembantaian petani, pemerintah hanya bisa menyerobot lahan-lahan rakyat, pemerintah hanya bisa menangkap aktivis, mahasiswa. Semuanya dilakukan demi kelanggengan kekuasaannya (SBY-Boediono)," tandasnya.