PKB Masih Mengklaim Sebagai Bagian dari NU

Cuplik.Com - Jakarta - Kedatangan para petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Munas dan Konbes NU 2012, menunjukkan partainya mengklaim masih merupakan bagian dari NU, pihaknya mengaku akan memberi masukan konsep-konsep strategis kepada Ormas Islam terbesar di Indonesia itu.

"PKB sebagai anak kandung NU, PKB sudah memberikan materi untuk dibahas di Munas NU. Kami akan perjuangkan keputusannya di parlemen" ujar Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far, di Ponpes Kempek, Cirebon, Minggu (16/9/12).

Marwan mengatakan, kedatangan seluruh petinggi PKB, menunjukkan bahwa PKB akan berjuang di wilayah politik untuk bersinergi dengan NU dalam rangka membangun bangsa. Selain itu, Ia juga mengaku siap mengabdi bersama NU untuk mengamankan keputusan-keputusan Munas dan Konbes NU dalam kerangka perjuangan politik di legislatif dan eksekutif. bukan hanya itu, atribut-atribut PKB juga dipasang di berbagai sudut mengelilingi tempat acara Munas NU yang berisikan dukungannya terhadap kegiatan akbar NU tersebut.

"PKB siap mengimplementasikan idealisme politik kebangsaan NU dalam ranah politik praktis demi kepentingan bangsa," tegasnya.

Sementara Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menilai, NU sebagai Ormas Islam terbesar sudah menjalankan proses demokrasi hingga saat ini, termasuk peran NU menurutnya telah membawa perubahan bagi bangsa Indonesia.

Meski begitu, lanjut Cak Imin, Ia menilai selama 15 tahun terakhir, peran demokrasi yang digagas dan dikawal oleh NU kurang populer di masyarakat. Pasalnya banyaknya bermunculan NGO yang berperan seolah-olah sebagai pejuang demokrasi.

"Artinya, 15 tahun proses demokrasi telah banyak diwarnai oleh banyak warna yang pada akhirnya mengkristal pada saat ini," jelasnya.

Berbeda dengan Wakil Sekjen PP Muslimat PBNU, Yeni Wahid menegaskan, pihaknya datang ke acara Munas dan Konbes NU 2012, bukan untuk membicarakan masalah partai politik, maupun kepentingan politik.

"Kedatangan di sini tidak ada keoentingan Parpol hanya sebagai warga NU, kalau bicara partai disangka saya punya kepentingan di sini," tegas anak pertama Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Diketahui, pada Muktamar NU tahun 2005 di Boyolali, memutuskan NU dengan tegas memutuskan garis politik dengan partai dan hanya hubungan historis. PKB sendiri awalnya didirikan oleh NU pada masa GusDur di awal era reformasi. Kemudian PKB mengalami perpecahan menjadi dua kubu, kubu Muhaimin dan kubu GusDur.