NU Mendesak Pemilukada Secara Tak Langsung

Cuplik.Com - Cirebon - Sekretaris Jenderal Syuriah PBNU (Katib Aam), KH Dr Abdul Malik Madaniy menegaskan, NU mendesak kepada pihak terkait untuk mengembalikan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) langsung menjadi Pemilukada tak langsung bagi calon Gubernur dan Bupati/Wali Kota yang dipilih oleh DPRD provinsi atau Kabupaten/Kota.

"NU mendesak Pemilukada langsung harus dikembalikan terhadap pemilukada tidak langsung yang dipilih oleh DPRD," tegas Malik Madaniy di Munas dan Konbes NU 2012, Kempek, Palimanan, Cirebon, Minggu (16/9).

Usulan tersebut merupakan penegasan dan tindaklanjut dari Rekomendasi pada Muktamar NU di Makassar 2010. Menurutnya, keputusan tersebut berdasarkan fakta di lapangan, imbas dari pemilukada langsung sama sekali hanya melahirkan banyak madharatnya (negatifnya).

"NU memperkuat penilaian adanya dampak negatif dari Pemilukada langsung. Pemilukada langsung melatih rakyat untuk membeli hati nuraninya, melatih rakyat untuk mengharapkan money politik," terang salah satu dosen senior UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Ia menjelaskan, dalam pemilukada langsung, biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses pemilihan daru 33 propinsi dan sekitar 540 kabupaten/kota sangat membutuhkan biaya yang sangat mahal. Belum lagi, lanjutnya, biaya yang dikeluarkan para calon untuk menjadi kepala daerah.

"Terbukti, yang terpilih adalah orang yang berani melakukan money politik, dan bahkan yang berani menerpkan premanisme," jelasnya.

Sehingga, Ia menyimpulkan Pemilukada langsung tak ada maslahatnya (manfaatnya) sama sekali.

"Ternyata tidak pernah terbukti, hanya ada angan-angan dan tidak terbukti pada kenyataan. Sedangkan madhorotnya (bahayanya) jelas terlihat nyata dan itu yang disebut madharatul muhaqqaqah (bahaya laten)," tegasnya.