Kabupaten yang terletak di Pantai Utara (Pantura) ini memiliki armada penangkapan ikan yang mencapai 6 ribu unit kapal, suatu jumlah kepemilikan armada tersebesar di Jabar.
Dari 6 ribu unit kapal yang dimiliki para juragan atau pemilik kapal nelayan itu sebanyak lebih dari 200 unit kapal diantaranya berukuran besar atau diatas 30 Gross Ton (GT).
Karena memiliki jumlah armada terbanyak di Jabar, maka produksi hasil tangkapan laut yang dihasilkan nelayan di Indramayu menyumbangkan sekitar 35 persen produksi hasil tangkapan laut se-Jabar.
Kapal-kapal yang berbobot diatas 30 GT itu kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Ir. A.R Hakim dijumpai Pos Kota kemarin setiap saat beroperasi mencari ikan yang tak terbatas di perairan Laut Jawa. melaikan ke seluruh Indonesia. Kapal-kapal besar itu beroperasi tak mengenal musim.
A.R Hakim menyebutkan, karena awak kapal itu tidak mengenal musim angin barat atau musim angin timur saat beroperasi katanya maka dalam setahun awak kapal-kapal ikan berbobot diatas 30 GT itu bekerja full selama 10 bulan. Kapal-kapal yang bobotnya diatas 30 GT itu paling banyak dimiliki oleh juragan di Desa Karang Song, Kecamatan Indramayu.
Ditanya mengenai kontribusi sektor perikanan dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), kata A.R Hakim, kalau kontribusi diartikan sebagai PAD, maka jumlahnya mencapai sebesar Rp7,5 milyar setahun.
"Saya pikir yang namanya kontribusi dari sektor perikanan itu bukan hanya berupa PAD saja. Tetapi bagaimana dunia perikanan di Indramayu bisa memberikan lapangan kerja bagi 98.000 KK (Kepala Keluarga) atau jumlahnya hampir mencapai 10 persen sampai 20 persen dari seluruh masyarakat Indramayu," katanya.