HMI Lakukan Konsolidasi Tuntut SBY Soal Nasionalisasi Aset‏

Cuplik.Com - Jakarta - Sejak pertama Pemerintahan SBY hingga kini dinilai tak memberi apa-apa pada kemajuan bangsa. Malah yang ada Indonesia makin menjadi budak asing. Pasalnya semua Sumber Daya Alam (SDA) sudah diserahkan semuanya ke asing, dan di sisi lain kebijakannya selalu mencekik rakyat.

"Sikap SBY yang gemar menipu rakyat benar-benar manyakiti hati dan perasaan rakyat Indonesia. Anehnya sifat ini seperti telah menjadi sifat yang mendarah daging pada diri presiden kita ini," ujar Ketua Bidang Komunikasi & Informasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari, Laode Ali Musrina Jaya, Jumat (12/10/12).

Ia memaparkan, semua rakyat Indonesia tahu, pada bulan maret yang lalu pemerintah berkeinginan keras untuk menaikan harga BBM, dengan sejumlah alasan kuat yang salah satunya adalah krisis cadangan energi. Namun, lanjutnya, pada 2006 lalu SBY justru dengan mudah membagikannya pada pihak asing, seperti Blok Cepu dileluasakan pada Exxon Mobile, perusahaan asing milik Amerika.

"Saat ini hampir semua sumber daya alam potensial di kuasai oleh asing. Kita sangat kecewa dengan presiden SBY. Di tengah kemelaratan rakyat justru memberi jalan tol pada perusahaan trans nasional untuk merampok sumber daya alam negeri kita!," kesalnya.

Oleh karenanya, Mahasiswa yang tergabubg dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) ini menyimpulkan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut merupakan ketertundukan SBY pada pihak asing.

Oleh karenanya, pihaknya menuntut agar SBY segera menasionalisasi asset kontrak karya seperti PT Freeport dan semacamnya, seperti apa yang di lakukan presiden Bolivia, Argentina, Venesuela adalah omong kosong.

"Karena kita meragukan nyali SBY sebesar nyali presiden Evo Morales atau Hugo Chavez. Presiden kita sama sekali tak memiliki nyali dihadapan asing. Sekali lagi tak memiliki nyali!" Tegasnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan, rantai penjajahan asing atas kedaulatan ekonomi, politik dan budaya atas bangsa Indonesia harus segera dihentikan.

"Nasionalisasi adalah jawaban konkret dari masalah ini. Kerja kita adalah membangun jaringan kerja-kerja konsolidasi disemua daerah di indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap kapitalis asing itu," jelasnya.

Oleh karenanya, pihaknya, Badan koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sulawesi tenggara yang dimotori HMI cabang Kendari,saat ini sedang melakukan konsolidasi pada 4 (empat) cabang lainnya di sulawei tenggara untuk bergerak bersama-sama dengan organ lainnya.

"Nasionalisasi adalah harga mati bagi kita," tandasnya.