Pagi tadi warga setempat gotong royong untuk mengikuti pengurasan sumur tersebut, sumur tapakan itu bernama sumur jati, sumur jati itu adalah peninggalan nenek moyang mereka dahulu, dan selain pengurasan sumur warga setempat pun menyelenggarakan musik tradisional ronggeng ketuk sebagai hiburannya.
Menurut Udin, sesepuh warga setempat saat ditemui tim cuplik.com, "pengurasan sumur tapakan itu di lakukan setahun sekali sebagaimana adat-tiadat warga setempat di Desa ini, dan orang yang menguras sumur tapakan ini bukan sembarang orang yang turun dan menguras sumur itu, harus ada silsilah dari nenek moyang mereka. Kalo misalkan orang lain dan tidak ada silsilah dari nenek moyang mereka maka nanti air sumur itu akan menjadi bau".
Menurutnya, "ronggeng ketuk yang di selenggarakan itu hanyalah sebagai alat hiburan buat warga setempat, dan bilamana tidak di selenggarakan musik tradisional ronggeng ketuk nanti akan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan kepada pemerintah desa kita", tuturnya.
Dan selain itu acara pengurasan sumur dilakukan di sebelah Blok Desa, yang bertempatan di Blok Taman, Desa Tugu. warga setempat pun sangat antusias berbondong-bondong membawakan tumpeng yang berisikan ayam panggang untuk penghormatan pengurasan sumur tersebut, pengurasan sumur tapakan yang dilakukan warga Blok Taman juga menyelanggaran hiburan wayang kulit.