"Sudah tiga hari berhenti melaut karena cuaca sulit diperkirakan, selain itu angin di laut utara Jawa cukup kencang, kini sejumlah nelayan memanfaatkannya untuk memperbaiki alat tangkap mereka," kata Wahyono salah seorang nelayan di Indramayu kepada wartawan, Sabtu (3/11).
Menurut Yono, angin kencang ditambah gelombang tinggi membahayakan keselamatan nelayan tradisional karena perahu ukuran sederhana sulit melaut ditambah perlengkapan mereka terbatas, sehingga memilih berhenti.
Nelayan tradisional di Pantura Indramayu, kata Yono, sering berhenti melaut sehingga produksi ikan di sejumlah Tempat Pelelangan Ikan terhambat, padahal permintaan cukup tinggi.