Yang hadir pada MTQ Ke-44 Tingkat Kabupaten Indramayu itu kebanyakan para pejabat Pemkab Indramayu dari mulai Eselon III dan II. Mereka mengenakan baju batik dan duduk dikursi lipat dibawah tenda di dalam area SMP Negeri Kedokan Bunder yang berpagar besi. Di luar pagar besi, tak banyak warga yang menyaksikan acara pembukaan MTQ Ke-44 tingkat kabupaten itu.
Padahal, kata Arsyad, 57, seorang tokoh masyarakat di Indramayu, seharusnya momentum pembukaan MTQ Ke-44 tingkat kabupaten itu menjadi ajang perhelatan masyarakat sekitar. Kenyataannya tak banyak warga yang datang menyaksikan acara itu.
Yang menggelikan lagi kata Y. Husen, 50, usai upacara pembukaan MTQ muncul pembakaran kembang api di belakang panggung utama. Pembakaran kembang api itu bukannya mendapat apresiasi, malah menuai kritik. "Pembakaran kembang api itu tak senafas dengan ruh Musabaqoh Tilawatil Qur'an. Pembakaran kembang api hanya pemborosan. Tak ada efek menyemarakkan upacara pembukaan MTQ Ke-44 tingkat kabupaten," katanya.
Bupati Hj. Anna Sophanah pada kesempatan itu mengingatkan peserta untuk tidak sekedar mengejar predikat juara dengan cara yang tidak terpuji. "Dalam mengikuti MTQ Ke-44 Tingkat kabupaten Indramayu ini sebaiknya menghindari perilaku tak terpuji demi mengejar kemenangan," katanya.
Usai membuka MTQ Ke-44 tingkat kabupaten ditandai menabuh bedug Bupati Hj. Anna Shopanah, Wabup Drs.H. Supendi, M.Si dan muspida buru-buru meninggalkan tempat acara pada saat di panggung sedang tampil penyanyi gambus.