"Belum sampai satu bulan, terdapat iklan "maid on sale" dengan imbalan discount di Malaysia. Adanya iklan yang menganggap TKI sebagai barang telah melecehkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Dua hari yg lalu, lagi-lagi martabat Indonesia dicoreng dengan dilecehkannya seorang TKI yang bekerja di sektor domestik oleh tiga polisi," papar anggota komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, Selasa (13/11/12).
Ia menjelaskan, seorang perempuan TKI tersebut sebelumnya pada Jumat, 9 November kemarin sekitar pukul 06.00 pagi, seorang polisi menghentikan taksi yang dinaiki korban. Polisi meminta paspor korban, namun korban hanya memberikan fotokopi paspor.
Bukan hanya itu, lanjutnya, TKI juga dimintai uang, namun karena tidak punya uang, korban dibawa ke kantor polisi di Bukit Mertajam, Penang, Malaysia dan korban telah dilecehkan secara seksual oleh tiga polisi.
"Setelah ke tiga polisi melakukan perbuatan keji tersebut, korban dipulangkan dan diminta untuk tidak mengatakan apapun," terangnya.
Kemudian, besoknya, Sabtu, 10 Nopember 2012, seorang supir taksi bernama Tan menemani korban ke kantor pengaduan Partai Politik MCA (Malaysian Chinese Association) dan diterima oleh pegawai MCA, Liew Rui Tuan. Akhirnya Pihak MCA bahkan telah menggelar konferensi pers mengenai peristiwa ini.
untuk itu, melihat kronologis tersebut, calon Gubernur Jabar ini mendesak pemerintahan SBY untuk mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintahan Malaysia atas kekejaman dan ketidakadilan kasus-kasus TKI.
"Terutama kasus pelecehan tiga polisi terhadap seorang TKI tersebut," tegasnya.
Selain itu, Ia juga mendesak pemerintahan SBY untuk mengawal dan membentuk tim investigasi. "Untuk memastikan bahwa pelaku kejahatan dihukum sesuai dengan perbuatannya," jelasnya.
Terakhir, Ia meminta pemerintahan SBY untuk meninjau ulang isi MoU (Master of Understanding) Indonesia-Malaysia mengenai TKI yang bekerja di sektor domestik.
"Karena adanya revisi MoU tidak secara signifikan mengurangi masalah TKI," tandasnya.