Serangga sejenis dengan lipan dan lintibang yang bergerak dengan cara merayap ini sebenarnya sudah terlihat sejak 1928 oleh ilmuwan pemerintah. Mereka sempat memberi nama latin yakni Illacme plenipes, dan pada akhirnya serangga ini dianggap punah pada abad ke 20. Kemudian, entimolog dari Universitas Arizona, Paul Marek, menemukan serangga itu di sekitar Silicon Valley.
Marek dan rekan-rekannya melansir deskripsi lengkap serangga tersebut dalam jurnal ZooKeys edisi Rabu (14/11) kemarin. Ternyata, menurut Marek, 750 kaki itu hanya dimiliki oleh luing betina, sedangkan yang jantan hanya mencapai 550 saja. Namun tetap saja, jumlah kaki itu terbanyak dari luing biasa yang hanya memiliki kaki sebanyak 80 sampai 100 buah.
"Secara umum, anatominya memang aneh. Punggungnya ditumbuhi semacam rambut sutera yang berfungsi sebagai 'baju'. Ini luing paling unik yang pernah saya lihat," tambah Marek seperti dikutip National Geographic.
Namun, dengan kerusakan habitat yang terus-menerus, para ilmuwan meyakini bahwa makhluk unik seperti itu akan punah lagi sebelum manusia selesai mempelajarinya.