Perjanjian itu dicapai dengan kesepakatan agar Israel menghentikan pembunuhan dan penyerbuan yang sepekan ini terus berlangsung. Namun tidak tersirat adanya kesepakatan untuk menghentikan masalah kemanusiaan, ekonomi dan politik dalam jangka waktu yang lama. Hal ini jelas bertentangan dengan pihak Hamas yang menginginkan blokade terhadap jalur Gaza dicabut.
Di Jerusalem sendiri, lewat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Israel menyepakati gencatan senjata ini setelah berkonsultasi dengan Presiden Barrack Obama. Pihak Israel akan mematuhi isi dari perjanjian yang efektif sejak pukul 9 malam waktu setempat itu.
Sebagaimana diketahui, setelah satu minggu membombardir jalur Gaza, Israel mulai kewalahan menghadapi roket home industry buatan Hamas. Roket Fadjr dan Qossam yang diluncurkan dari Gaza tak mampu dihadang oleh Iron Dome, penangkal rudal canggih milik Israel. Roket-roket itu mulai menjangkau jantung Israel. Kemarin, ledakan bom di bus yang diduga bom bunuh diri terjadi di Tel Aviv. Hal ini membuat ibukota Israel itu semakin mencekam. Lima belas orang terluka parah atas kejadian itu.
Korban terbanyak berada di pihak Palestina. Sebanyak 140 orang tercatat meninggal. Mereka kebanyakan anak-anak dan wanita.