Pra-diabetes bisa dihindari, tapi tanpa perawatan yang baik, penderita pra-diabetes akan berubah status menjadi penderita diabetes. Dr. Shallini Jaggi, konsultan senior di Action Diabetic Centre, sebagaimana dilansir healthmeup.com, mengemukakan beberapa gejala pre-diabetes dan bagaimana menghadapinya.
Dokter ini mengatakan bahwa istilah pre-diabetes mengacu pada sebuah keadaan dimana kadar gula seseorang lebih tinggi dari orang normal.
"Perlu dicatat bahwa kadar tinggi itu tidak setinggi penderita diabetes. Sehingga kenapa ada istilah pre-diabetes," tutur Shallini.
Kondisi normal gula darah adalah dibawah 100 mg/dl. Namun, seseorang yang kadar glukosa dalam plasma darahnya 100-125 mg/dl tergolong pada kondisi pra-diabetes.
Menurut Shallini, gejala pra-diabetes secara umum adalah sering merasa lapar, kehilangan berat badan atau malah bertambah berat badannya. Penderita pra-diabetes juga lambat dalam proses penyembuhan, lemah, dan penglihatan yang kabur. Infeksi pada kulit di beberapa bagian dari tubuh seperti alat vital juga menjadi gejala dari pra-diabetes.
Dr. Shallini juga membagi tips untuk menghadapi pra-diabetes. Mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak adalah salah satunya.
"Olahraga rutin bisa mencegah penumpukan gula darah. Disamping itu, semuanya harus terukur. Sering-sering saja memeriksakan kadar gula darh ke klinik setempat, meskipun anda dalam kondisi yang sehat," tutup Dr. Shellini.