"Saya rasa terkait beasiswa ini perlu ditelusuri dengan bijak, mengingat hanya Universitas tertentu saja yang dapat beasiswa, bagaimana dengan mahasiswa Indramayu yang ada di kota lain. Pertamina harus transaparan dalam mendistribusikan CSR, mengingat CSR merupakan kewajiban sosial perusahaan. Pemerintah hanya sebagai pengontrol dan mestinya masyarakat harus dilibatkan secara aktif sesuai dengan amanah UU Perusahaan," ujar Sekjen Barisan Oposisi Rakyat (BOR) Indramayu, Sahali, Sabtu (22/12/12).
Hal itu diungkapkan menyikapi Pemerintah Kabupaten Indramayu saat menggulirkan dana bantuan pendidikan tahap ketiga 2012 sebesar Rp.275 juta untuk 62 mahasiswa asal Indramayu yang kuliah di UNPAD (Universitas Padjajaran) Bandung, masing-masing menerima Rp.3,6 juta.
Dana tersebut didapat dari bantuan pendidikan program CSR (Corporate Sosial Responsibility) PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu. Diberikan secara simbolis kepada perwakilan dua mahasiswa di kantor Pemerintah Daerah (Pendopo) Indramayu, kemarin (17/12/12). Dihadiri oleh Wakil Bupati Indramayu, Supendi; Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Indramayu, Odang Kusmayadi; pihak Rektorat UNPAD; dan General Manager Legal & Affair RU VI Balongan, Yudi Nugraha.
Sahali, yang juga sebagai Ketua Divisi Hak Politik dan Hukum LBH Bandung ini, menilai, alokasi yang mendekati momen Pilgub Jabar 2013 dan apalagi adanya calon gubernur dari Indramayu, tentunya sarat dengan kepentingan politik.
"Berhubung nuansanya mulai memanas menjelang Pilgub Jabar, hal serupa (diduga kepentingan politik -red) pernah terjadi juga dengan dana kompensasi untuk nelayan dan petani tambak yang dikondisikan pembagiannya di pendopo," paparnya.
Oleh karenanya, ia mendesak pemerintah dan Pertamina agar transparan dan adil serta melibatkan masyarakat dalam mendistribusikan beasiswa tersebut. Apalagi, lanjut Sahali, alasan beasiswa tersebut dikeluarkan bagi mahasiswa yang tak mampu.
"Jangan sampai Pertamina mendistribusikan CSR hanya ada arahan dari kelompok tertentu misalnya Kekuasaan dengan kepentingan tertentu juga. Menurutku, pemerintah yang berkuasa harus adil serta partisipatif dalam mendistribusikan dana bantuan buat pelajar dan mahasiswa, kalau tidak mau disangka memanfaatkan momentum politik Pilgub," tandas Sahali.
Sebelumnya, Wakil Bupati Indramayu, Supendi mengatakan bahwa beasiswa tersebut memang diberikan untuk mahasiswa yang tak mampu.
"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya dengan PT Pertamnina RU VI Balongan yang telah memberikan bantuan dana pendidikan bagi siswa berprestasi dari kalangan tidak mampu," kata Supendi saat penyerahan simbolik beasiswa.
Sedangkan, dari pihak pertamina, Yudi Nugraha menjelaskan, beasiswa ini merupakan program CSR Pertamina RU VI Balongan ketiga di tahun 2012 dengan jumlah penerima sebanyak 1000 mahasiswa sebesar Rp 1,5 milyar. Dialokasikan bekjerja sama dengan Pemda Indramayu, dalam hal ini Dinas Pendidikan melalui pemberian nama-nama penerima bantuan pendidikan.
"Program ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian Pertamina dalam dunia pendidikan, bertujuan untuk mendorong usaha peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Indramayu serta membantu pengembangan SDM yang lebih unggul dan memiliki nilai tambah berkualitas," kata Yudi.