Hal itu diungkapkan oleh Calon Wakil Gubenur Jawa Barat, Teten Masduki yang dikemukakaannya saat menerima wartawan dan keluarga serta kerabatnya di rumah kediaman orangtuanya di Garut, Minggu (23/12/12).
Teten melihat, pemimpin dalam membangun harus bersinergi dan mampu menjadikan Jawa Barat sejahtera. Tidak hanya itu, tokoh anti Korupsi yang pernah mendapat Penghargaan Ramon Magsaysay pada 2005 itu juga berbicara soal sosok Pemimpin Jawa Barat yang dibutuhkan untuk membereskan Jawa Barat.
"Provinsi tidak hanya sekedar menyalurkan uang ke daerah maupun kota. Tapi provinsi harus mampu membuat kebijakan yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di daerah. Kebijakan pendidikan seperti apa, kebijakan penyerapan lapangan kerja seperti apa, sekarang itu tidak ada. Sehingga kabupaten dan kota berdiri sendiri saja, belum ada panduan khusus dari provinisi sehingga hasilnya pun tidak maksimum," terang Teten.
Pasangan Cagub Rieke Diah Pitaloka ini juga menjelaskan, posisi Provinsi harus mempunyai konsep pembangunan yang sinergi, supaya bisa menyelesaikan akar-akar permasalahan di setiap kabupaten dan kota, seperti problem kemiskinan.
Ia mencontohkan, di sektor pedesaan masyarakat tidak lagi hidup dari ekonomi pedesaan, misalnya dukungan modal dukungan pemerintah terhadap kemandirian, akhirnya orang desa pun pergi ke kota mencari pekerjaan, sementara dunia industri di kota mengalami stagnasi karena infrastruktur industri sendiri tidak memadai akhirnya melahirkan kemiskinan kota.
"Ini, ini kan tidak bisa diselesaikan kota per kota, atau kabupaten," tegasnya.
Oleh karenanya, saat ini khususnya untuk provinsi Jawa Barat, sangat diperlukan model kepemimpinan yang mempunyai gagasan dan lalu diimplementasikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
"Saya yakin dengan pemimpin yang mempunyai konsep yang jelas, pemimpin yang baru dan bersih serta siap kerja keras akan mendorong Jabar maju. Ke depan Jawa Barat Punya akan sejarah yang gemilang," tutup Teten.