Ketiadaan ketiga fitur itu dibayar dengan pautan harga lebih murah Rp1,5 juta. Selain fakta yang disebutkan di atas, bisa dibilang E63 kembar identik dengan kakaknya, E71. Prosesornya sama, ARM11 369 MHz yang cepat menjalankan kinerja aplikasi office. Ditilik dari segi bodi, bentuk monoblok E63 dengan keyboard lengkap dirancang menggunakan bahan plastik. Beda dengan E71 yang tampak lebih elegan berbahan logam.
Kendati demikian, E63 mengisyaratkan kesan manis dan minimalis. Ini terlihat dari sisi bodi yang terdiri dari slot untuk micro USB dan slot kartu memori. Di bagian atas ada colokan jack audio 3.5 mm dan colokan catu daya. Akses ke tombol kamera bisa menggunakan navigasi D Pad. Sedangkan material back cover dipilih berbahan plastik dove karena antilicin. Terbukti, E63 lebih nyaman digenggam.
Di bawah layar, ada empat tombol shortcut ke menu utama, kalender, phonebook, dan messaging. Empat tombol itu bisa dijadikan one touch key (satu tombol bisa di set untuk dua fungsi menu berbeda, 'short press' dan 'long press'. Misalnya tombol kalender bisa diset ke menu agenda. Atau tombol menu utama bisa menjadi tombol pemutar musik.
Meski lebarnya terpaut 0.2 cm dari E71, tidak ada perbedaan dalam penampang layar. E63 masih mengadopsi konsep landscape matriks aktif TFT (QVGA) berukuran 2.36 inci (48 x 37 mm) dengan resolusi 320x240 pixel. Salah satu keunggulan E63 dan seri E lainnya adalah kemampuannya dalam mengakses Quickoffice. Pengguna bisa mengetik dan mengedit naskah Word, Excel dan Power Point.
Jika perlu kamus, E63 sudah menyediakan kamus bahasa Inggris dan Mandarin. Tak perlu mengetik tuntas, karena di E63 kita bisa memilih kata yang sudah ada dan tinggal diterjemahkan. (sindo/jul)