Lagi, TKW Hilang Kontak Selama 6 Tahun

Cuplik.Com - Indramayu - Kesuksesan dalam satu keluarga tidak selalu berimbas pada anggota keluarga yang lain. Setidaknya itulah yang dialami oleh Rina, 22 tahun. Mencoba mengulang sukses kakaknya sebagai buruh migran di Panama, Rina berangkat ke Kuwait pada tahun 2006. Namun hingga kini, putri dari pasangan Kasta (57) dan Sureh (53) ini hilang kontak dengan keluarga di tanah air.

Awalnya, Kasta, mengijinkan anak gadisnya tersebut untuk menjadi buruh migran. PT Nurafi Ilman Jaya menyambutnya dengan memberangkatkan Rina pada September 2006 sebagai TKI sektor informal. Namun, setelah setahun bekerja di Kuwait, Rina hilang kontak dengan keluarga.

Sebelumnya, Rina sempat berkirim surat pada 4 Mei 2007. Dalam suratnya tersebut, dia cantumkan nama majikannya di Kuwait, pasangan suami istri Syafi Sahid Al Rasid dan Jamila. Tak hanya itu, Rina memberi nomor ponsel untuk berkomunikasi. Sehingga setelah surat itu, Rina dan keluarga bisa berkomunikasi secara langsung.

Komunikasi lewat telepon selular itu hanya berlangsung beberapa bulan. Selama setahun di Kuwait, Rina mulai tak bisa dihubungi. Praktis, keluarga Rina yang tinggal di Desa Dadap Blok SD II RT 01/07 Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu ini cemas. Kasta mengadu ke sponsor yang pertama kali mengurus administrasi Rina sebagai buruh migran.

Setelah beberapa kali mengadukan nasib anaknya, Kasta diantar ke PT Nurafi Ilman Jaya di Jakarta oleh sponsor tersebut. Namun hingga kini, Rina tak kunjung bisa dihubungi juga. Saking putus asanya, keluarga Rina minta bantuan ke paranormal, dan menghabiskan biaya hingga Rp. 16 juta. Hingga akhirnya, Rusnandi, Kakak Rina mengadukan masalah ini ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.

"PT Nurafi Ilman Jaya belum bisa berbuat banyak. Entah apa sebabnya sehingga Rina belum bisa pulang juga," ungkap Juwarih, Ketua SBMI Cabang Indramayu pada Rabu (01/01/2013) dini hari.

Kepada Cuplik.com, Juwarih mengaku ia baru dihubungi oleh keluarga Rina setelah masalah ini berlangsung selama enam tahun. Ia menambahkan, tak ada kata terlambat. Pihak SBMI akan mendesak seluruh pihak terkait untuk bertindak terkait masalah ini.

"Seperti biasa, sebelum mengadukan masalah ini ke Disnakertrans, BNP2TKI serta Kemenlu, SBMI akan menginventarisir masalah ini dengan sponsor dan PT Nurafi Ilman Jaya," tandas Juwarih.