Penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) ini, memang menghasilkan penelitian yang berbeda dari biasanya. Pasalnya, lebih dari 100 makalah hasil penelitian, dan sekitar 2,88 juta orang telah diteliti terkait hubungan antara berat badan dengan usia. Hasil penelitian terdahulu tersebut memang menempatkan orang yang memiliki kelebihan berat badan lebih rentan memiliki umur yang pendek.
Dalam jurnal yang dikutip dari Time pada Kamis (01/03/2013) ini, lebih lengkap dalam mengulas bagaimana berat badan, diukur dengan body mass index (BMI), dapat mempengaruhi usia. BMI sendiri merupakan sebuah alat ukur untuk membandingkan rasio tinggi badan dengan berat badan. Sebenarnya, penelitian terdahulu pun sudah menemukan kaitan antara berat badan dan tinggi badan dengan umur. Penelitian-penelitian tersebut menghasilkan kajian yang sama, bahwa kelebihan berat badan bisa memperpanjang umur seseorang.
"Pada 2005, kami mempublikasikan hasil penelitian yang sama, bahwa kelebihan berat badan bisa membuat orang lebih panjang umur dibanding mereka yang memiliki berat badan normal. Namun tanggapan publik begitu negatif," ungkap Katherine Flegal, kepala peneliti CDC. Akhirnya, puluhan penelitian yang menghasilkan hal yang sama dengan hasil CDC ditolak oleh publik.
Akibat penolakan tersebut, para peneliti sempat ragu dan tidak melanjutkan untuk mendiskusikan hasilnya lebih lanjut. Mereka tidak menemukan sesuatu yang menguntungkan dari kelebihan berat badan ini. Apalagi, banyak anak-anak penderita obesitas di berbagai kota di dunia angkanya semakin menurun. Kelebihan berat badan tidak akan menjadi tren.
Sebagai tambahan, Flegal mengatakan bahwa kelebihan berat badan bisa disebabkan oleh lemak. Lemak ada yang mengancam kesehatan, ada pula yang tidak berbahaya. Maka, hubungan antara berat badan dengan kesehatan tidak bisa diukur secara tepat dalam waktu dekat ini.