4 Puskesmas Disiagakan, Antisipasi Semeru Meletus

Cuplik.Com - Malang - Empat puskesmas di Kabupatena Malang disiagakan mengantisipasi dampak letusan Gunung Semeru, dari hujan abu vulkanik maupun awan panas. Ke-4 pusat kesehatan masyarakat itu berada di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Wajak dan Poncokusumo.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dr Agus Wahyu Arifin bahwa pihaknya telah menyiagakan 24 jam penuh keempat puskesmas tersebut. Dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Semeru untuk menggunakan masker darurat.

"Ini untuk antisipasi infeksi saluran pernafasan atas (Ispa). Warga juga diimbau untuk menggunakan pengamanan mata dengan kacamata untuk mencegah iritasi," kata dr Agus, Rabu (11/3/2009).

Hingga kini, lanjut Agus, belum ada peningkatan penyakit Ispa maupun iritasi. Namun, dia mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap guyuran hujan abu vulkanik Gunung Semeru.

Sementara seluruh petugas medis di Puskesmas disiagakan untuk menghadapi kemungkinan terburuk setelah meningkatnya status Gunung Semeru dari waspada menjadi
siaga.

Diantaranya, menyiapkan mobil ambulans untuk evakuasi korban dalam kejadian darurat. Bahkan, persediaan peralatan medis dan obat-obatan dalam jumlah yang cukup.

Satuan pelaksana penanggulangan bencana alam (Satlak) PB Kabupaten Malang juga sedang bersiaga. Ketua pelaksana harian Satlak PB Kabupaten Malang, Rendra Kresna mengatakan ancaman letusan Gunung Semeru bisa terjadi sewaktu-waktu.

Kini, petugas satlak pengah memantau kawasan yang berada di kaki gunung tertinggi di Jawa ini. Daerah yang dipantau yang terdekat dengan Gunung Semeru yakni Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Wajak, Poncokusumo, dan Tumpang. Ke-6 kecamatan ini rawan terkena dampak letusan Gunung Semeru. Diantaranya, hujan abu maupun guguran material vulkanik seperti pasir dan batu pijar serta awan panas.

"Utamanya pantuan terhadap dampak bagi kesehatan," ujarnya kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Malang.

Guguran lava pijar diperkirakan akan melalui lorong lava yang melintas di kawasan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Namun, semua kecamatan yang terdekat dengan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Meter diatas permukaan laut (Mdpl) telah dikirimi surat agar waspada terhadap ancaman letusan gunung Semeru.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS) terus meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan pendaki bandel yang naik menuju puncak Gunung Semeru. Meski, sejak 5 Januari lalu kawasan puncak Gunung Semeru ditutup dari segala bentuk aktivitas pendakian.

"Pengawasan di sejumlah pintu dan jalur pendakian diperketat," kata juru bicara BBTN BTS, Nova Elina saat dikonfirmasi.