Banyak Kasus, SBMI Nilai Kemenlu Tak Becus

Cuplik.Com - Indramayu - Buruh migran yang sering disebut-sebut sebagai pahlawan devisa hanya sebutan kosong. Nyatanya, devisa yang mereka hasilkan dibalas dengan perlindungan yang buruk. Masih banyak kasus buruh migran yang belum terselesaikan dengan maksimal. Sebagai contoh, ada 20 tenaga kerja wanita (TKW) asal Indramayu bermasalah di Timur Tengah.

"Dari 20 orang itu, 15 diantaranya TKW di Jordania yang tinggal di kontrakan dengan kondisi memprihatinkan. Ada juga tiga kasus di Arab Saudi yang ditahan gajinya dalam waktu lama, sehingga tak bisa pulang meski habis kontrak. Sedangkan dua lainnya berada di Kuwait, satu orang dipenjara karena dituduh mencuri, dan satu lagi hilang kontak selama tiga tahun," papar Juwarih, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.

Juwarih mengungkapkan bahwa data tersebut yang tercatat oleh SBMI, sedangkan yang tercatat di lembaga lain atau yang tidak tercatat mungkin saja lebih banyak lagi. Dia meyakini jika Kemenlu tegas dan serius tentu saja masalah ini bisa diminimalisir.

"KBRI maupun KJRI di Timur Tengah begitu buruk dalam melayani buruh migran. Kemenlu tidak becus dalam menindak oknum-oknum yang melanggar aturan di kedua lembaga itu," tegas Juwarih.

Pria berumur 32 tahun ini mengaku telah menyurati Kemenlu. Dia sudah banyak menerima pengaduan dari buruh migran di Timur Tengah, baik lewat jejaring sosial, maupun telepon secara langsung. Isi pengaduannya macam-macam. Bahkan ada yang bilang jika oknum KBRI memeras 1.000 - 1.500 Dinar kepada TKW bermasalah.

Sebagaimana disampaikan kepada Cuplik.com, Juwarih masih berharap agar Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu bisa bekerja maksimal. Lembaga yang dipimpin Tatang Budie Razak itu didesak untuk segera bertindak cepat mengingat kasus-kasus tersebut sudah lama terkatung-katung.

"Surat untuk Kemenlu sudah kami kirimkan. Dengan nomor 003/DPC.SBMI/IM/I/2013, surat itu meminta agar Kemenlu tegas dengan kinerja KBRI dan KJRI di Timur Tengah. Tentu saja tak hanya surat ini yang dilakukan SBMI. Kami akan memaksimalkan jaringan kami disana," tutup Juwarih.