"Saya kasih resep, silahkan temen-temen untuk mendesak anggota DPR KOmisi IX untuk segera menindaklanjuti ini, jika tetap saja, kampanyekan saja yang tidak mau membantu itu politisi busuk," ujar Rieke Diah Pitaloka dalam kunjungannya menemui para buruh di Indramayu, Minggu sore (6/1/13).
Diketahui tuntutan 10 poin tersebut terlahir sejak Juni 2012 lalu, atas kesepakatan kedua belah pihak, yakni antara pihak PT Pertamina dan serikat buruh migas yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Rieke mengaku sangat mendukung atas 10 poin tersebut. Namun, saat ini dirinya dalam posisi cuti karena sedang mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat untuk 2013-2018. Sehingga ia menyarankan agar para buruh terus mendesak DPR RI terutama terhadap Komisi IX yang fokus di ketenagakerjaan dan Komisi VI karena terkait BUMN.
Ia menilai, tuntutan buruh sebenarnya sangat mudah dan tak sulit, sehingga seharusnya antara DPR, Pemerintah dan Pertamina secepatnya bisa menyelesaikan.
"10 poin yang kita perjuangkan itu harusnya Januari selesai, apa susahnya sih memanggil menteri!"
Selain itu, Rieke juga mengingatkan agar perjuangan buruh selalu bersatu dan tidak terpecah belah dan mudah diadu domba oleh pihak pemerintah maupun pengusaha.
"Buruh juga kadang-kadang suka main-main. Ada elit buruh juga yang memperdagangkan anggotanya, ini harus dihindari. Mudah-mudahan di KASBI tidak ada," tandasnya.