"Trend pupuk yang ada sekarang adalah pupuk organik, tapi kecenderungan petani Indramayu masih menggunakan pupuk organik seperti SP atau Urea," papar Taryoni (37), pemilik kios pupuk "Taruna Bakti" Sliyeg, Minggu (6/1/2013)
Menurut dia, kecenderungan itu timbul karena pupuk non-organik bisa "memaksa" pertumbuhan secara cepat, sementara pupuk organik butuh waktu yang lebih lama agar efeknya bisa terlihat pada tanaman.
"Terdapat sekitar 110 ribu hektar lahan sawah di Indramayu yang masih menggunakan pupuk non-organik, dan itu cukup memprihatinkan jika melihat dari kualitas panen padi ke depannya," tutup Taryoni