Pidato tersebut direspon Uni Eropa dengan pernyataan bahwa presiden Suriah harus "mundur dan memberi jalan bagi transisi politik." Pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu itu adalah pidato pertama Bashar al-Assad sejak Juni. Dalam pidatonya itu dia menyebut kelompok oposisi sebagai "musuh Tuhan dan boneka Barat" serta menyatakan bahwa Suriah hanya ingin bernegosiasi dengan "pemimpin dan bukan pelayan."
Ia mengatakan Suriah belum menolak langkah diplomatik tetapi bersikeras bahwa negara itu tidak akan berdiskusi dengan mereka yang memiliki gagasan "teroris."
Penolakan oposisi
Juru bicara departemen luar negeri Victoria Nuland mengatakan "pidato itu adalah upaya rezim mempertahankan kekuasaan dan tidak melakukan apa apa untuk menyukseskan tujuan rakyat Suriah yaitu transisi politik."
Ia menambahkan bahwa inisiatif itu "menyimpang dari kenyataan" dan melemahkan upaya oleh delegasi perdamaian internasional Lakhdar Brahimi. Dalam seruannya yang kesekian kali, Nuland mendorong Assad agar mencontoh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, yang mengundurkan diri dari jabatannya.
"Kami masih berpendapat bahwa Assad harus mundur dan memberi jalan bagi transisi politik," kata Baroness Ashton dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menyebut pernyataannya sebagai "pengulangan dari apa yang selalu ia katakan," sementara Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan "janji kosong reformasi tidak menipu siapa pun."
Assad, dalam pidatonya, menyampaikan serangkaian langkah yang ia yakini akan menjadi solusi krisis:
• Kekuatan luar harus berhenti mempersenjatai "kelompok teroris"
• Tentara akan menghentikan operasi militer dan mempertahankan hak untuk membela kepentingan negara
• Pemerintah akan menghubungi "individu-individu dan partai politik Suriah" untuk melaksanakan konferensi dialog nasional
• Konferensi itu akan membentuk kesepakatan nasional untuk dimasukkan ke dalam referendum, sebelum ada pemilu parlemen dan pembentukan pemerintah baru Koalisi Nasional Suriah (SNC) menolak proposal itu.
Juru bicara Walid Bunni mengatakan pada kantor berita Reuters bahwa kelompoknya tidak akan menerima apa pun selain hengkangnya Assad dan pemerintahannya (bbc indonesia)