Diskriminatif, RSBI Dibubarkan MK

Cuplik.Com - Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengabulkan permohonan gugatan atas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Permohonan yang diajukan oleh aktivis peduli pendidikan itu dikabulkan untuk seluruhnya.

"Permohonan penggugat dikabulkan seluruhnya," ungkap Mahmud MD, Ketua MK, di gedung MK pada Selasa (8/1/13).

Dalam sidang yang digelar di gedung MK pada Selasa (8/1/13), sembilan hakim MK tidak bulat atas putusan tersebut. Hakim yang memilih pendapat berlainan atau dissenting opinion adalah Achmad Sodiki.

Judicial review atas pasal 50 ayat (3) UU Sisdiknas ini dimohon oleh sejumlah aktivis pendidikan beserta orang tua murid yang mengaku tak bisa mengakses RSBI/SBI akibat kendala biaya. Pihak penggugat adalah Andi Akbar Fitriyadi, Nadia Masykuria yang merupakan orang tua murid, serta Juwono, Lodewijk F Paat, Bambang Wisudo, dab Febri Antoni Arif dari aktivis yang peduli pendidikan.

Pihak penggugat menilai RSBI menimbulkan praktek diskriminasi terhadap warga negara. Mahalnya biaya di RSBI menuntut sekolah dan guru yang berkualitas, sedangkan hal tersebut tidak didapatkan di sekolah biasa. RSBI dinilai melanggar hak warga negara untuk mendapat kualitas pendidikan yang baik. Selain itu penggunaan bahasa Inggris di RSBI sebagai bahasa pengantar juga dinilai dapat meluruhkan jati diri bangsa.

Ini berarti, perjuangan para pemohon sejak Desember 2011 telah menemuia jalan terang. Dengan keputusan MK ini, berarti status RSBI wajib dihapus dan bersamaan dengannya pendidikan berkurikulum internasional juga tak diperkenankan.