Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan serangan tersebut diharapkan dapat memulihkan "integritas wilayah dan ketertiban konstitusi Mali". Namun dia menambahkan bahwa Prancis juga menginginkan segera dikirimnya pasukan dari aliansi negara Afrika Barat "secepat mungkin".
DK PBB menggelar pertemuan darurat atas permintaan Prancis, seperti ditulis BBC Indonesia, Senin (14/1/2013) di New York setelah serangan tersebut akhir pekan lalu. Setelah pertemuan Dubes Prancis untuk PBB Gerard Araud mengatakan pemerintahnya mendapat "dukungan dan pengertian" dari 14 anggota Dewan Keamanan PBB lain.
Pasukan ini dikirim berdasarkan resolusi DK PBB 2085, yang ditanda tangani Desember lalu dan memungkinkan digerakkannya sebuah pasukan beranggotakan 3.000-personil dengan pimpinan negara Afrika untuk turut mengamankan Mali karena situasi di lokasi yang nyaris hampa hukum dan penguasa sah.
Pasukan asal Afrika diperkirakan sampai di Mali "dalam beberapa hari dan minggu" ini, kata Araud. Sementara pimpinan pasukan dipegang oleh Nigeria, yang komandannya sudah berada di lokasi.