Seperti ditulis arrahmah.com, Jum'at (18/1/2013) Mukhtar alias Khalid Abu Abbas, juru bicara Brigade Al-Muwaqqi'un bid Dima' atau Brigade "Orang-orang yang menanda tangani dengan darah"menyatakan bahwa "sekelompok pasukan berani mati anggota Brigade" telah menguasai sepenuhnya sebuah gedung milik perusahaan internasional British Petrolium (BP) di kota Ain Amenas, timur Aljazair pada Rabu (16/1/2013).
Lewat pembicaraan telepon dengan harian Mauritania, Sahara Media, juru bicara media mujahidin Brigade Al-Muwaqqi'un bid Dima' menyatakan "telah menyandera 41 warga Barat. Di antaranya adalah 7 warga Amerika, Perancis, Inggris dan Jepang." Ia menambahkan "lima warga disandera dari sebuah pabrik dan 36 lainnya disandera dari sebuah apartemen."
Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri Inggris dalam pernyataan resminya mengatakan, "Kilang gas yang berada di dekat wilayah perbatasan dengan Libya di kota Ain Amenas mengalami "serangan teroris". Kedutaan Inggris telah mengetahui peristiwa itu dan sedang menjalin koordinasi dengan pemerintah setempat."
Penculikan 41 warga Barat di Aljazair ini merupakan bukti dari ancaman syaikh Abu Mush'ab Abdul Wadud, Amir AQIM yang menegaskan akan membalas pihak-pihak yang terlibat dalam invasi militer di Mali Utara. Invasi militer Perancis dan ECOWAS di Mali Utara telah menewaskan banyak warga sipil muslim yang tak berdosa.