Cuplik.Com - Indramayu - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) kembali menuai sorotan.
Setelah sebelumnya diduga memeras TKI yang baru pulang di terminal khusus TKI bandara Soekarno-Hatta, kali ini sopir angkutan khusus TKI, yang masih dibawah BNP2TKI, juga diduga melakukan pemerasan.
Rohayati, 27 tahun, tenaga kerja wanita (TKW) asal
Jatisawit Lor,
Jatibarang,
Indramayu mengalami dugaan pemerasan oleh sopir angkutan khusus TKI. Wanita yang dua tahun bekerja di Abu Dhabi ini tiba di tanah air pada Sabtu kemarin. Seperti biasa, perjalanan pulangnya diantar oleh angkutan khusus TKI.
Menurut informasi suaminya,
Dasuki, 34 tahun, mobil yang membawa istrinya tersebut bertuliskan
PT Yalakarya Rintiskrida. Sopir mobil tersebut meminta uang 'lelah' kepada
Rohayati.
"Ia meminta seikhlasnya, namun saya kasih Rp. 50 ribu malah ditampik. Padahal istri saya sudah membeli tiket angkutan itu senilai Rp. 350 ribu," ungkap Dasuki kepada
Cuplik.com pada selasa (29/01/13).
Dasuki juga sempat mencatat nama sopir itu.
Usep, nama sopir itu beralasan jika uang Rp. 350 ribu itu untuk kantor, sedangkan dirinya tak mendapat apa-apa. Usep pun akhirnya menolak uang pemberian Dasuki, dan meninggalkan tempat dengan cara yang kurang sopan.
Ternyata, Rohayati masih beruntung. Menurut Dasuki, istrinya bercerita jika temannya sesama TKI, Marsinih, asal Cirebon, malah dipungut Rp. 400 ribu.
Sementara itu,
Juwarih, Ketua
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu menuturkan jika permasalahan ini sering terjadi.
"Lembaga pimpinan
Jumhur Hidayat ini memang buruk dalam melindungi TKI. Terlebih layanan yang nyaman di terminal IV Bandara Soekarno-Hatta itu hanyalah mitos," ungkap Juwarih.