Hal itu ia ungkapkan saat menanggapi adanya dugaan keterlibatan Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu terhadap politisasi birokrasi melalui para pejabat dan PNS di seluruh instansi Indramayu untuk mendukung salah satu calon pada Pilgub Jabar yang akan dilaksanakan 24 Februari mendatang.
"Ya makanya itu, ikrar tadi jangan hanya seremonial, artinya keamanan kedamaian itu kebutuhan untuk masyarakat Indramayu. Yang penting dengan adanya ikrar ini saya berharap Indramayu aman kondusif," kata Anna Sophanah usai acara Ikrar Damai dan Doa Bersama untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar), di Aula Nyi Endang Dharma Ayu Universitas Wiralodra (Unwir), Kamis (31/1/13).
Untuk itu, istri dari Cagub Jabar Irianto MS Syafiuddin (Yance) ini, juga mengaku sudah melayangkan surat edaran kepada seluruh instansi di Indramayu agar tidak ikut berpolitik.
"Kami sudah membuat edaran bahwa PNS tidak boleh ikut berpolitik, tapi ingat punya hak politik, ya kan?," katanya sambil tersenyum.
Oleh karenanya, perempuan nomor satu di Indramayu sejak 2010 ini menegaskan, jika ada PNS yang terlibat, maka yang bersangkutan dipersilahkan diproses melalui aturan dan prosedur yang berlaku.
"Kalau bisa dibuktikan, silahkan saja (diproses -red)," pungkasnya.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Bupati Indramayu, Kapolres Indramayu, Dandim 0616 Indramayu, Kajari Indramayu, Ketua KPU Indramayu, dan Ketua Panwaslu Indramayu. Hadir juga para perwakilan dari tim sukses dari masing-masing cagub Cawagub Jabar. Acara ditutup dengan penandatanganan pernyataan ikrar damai oleh semua pihak terkait dan disusul doa bersama.