Hal itu diungkapkan atas tanggapapannya terhadap peristiwa yang terjadi pada pekan lalu (23/1), Camat Kroya bersama PPK Kecamatan Kroya menggelar acara pembekalan RT/RW dan perangkat desa, Camat mengusir seorang anggota panwaslu dan dua wartawan.
"Kata siapa, itu jangan menduga-duga. Saya sudah panggil PPK-nya, katanya enggak ada itu, dia enggak ikut-ikutan begitu," ujar Ketua KPUD Indramayu, Khotibul Umam dengan nada keras saat dikonfirmasi cuplik.com dalam acara Ikrar Damai dan Doa Bersama Pilgub Jabar, kemarin (31/1/13).
Sebelumnya diberitakan, anggota Panwaslu PPL (Panitia Pengawas Lapangan), Ato memaparkan, Ketua PPK Kecamatan Kroya juga disinyalir melakukan kampanye untuk pemenangan salah satu calon tertentu.
"Ada juga tindakan yang dilakukan oleh ketua PPK dengan mengacungkan 2 jari tanda nomor 2. Berartikan ini adalah simbol ajakan kepada peserta untuk mengajak untuk memilih nomor 2," kata Ato.
Namun, Khotibul Umam membantah pengakuan Ato, ia mengaku, permasalahan itu sudah selesai, tak ada keterlibatan anggota KPU untuk pemenangan calon tertentu.
"Enggak ada, Kami juga sudah jelaskan ke Panwaslu soal itu," jelasnya.
Selain itu, Ia juga berjanji dan meminta kepada seluruh PPK di Indramayu untuk tidak ikut melakukan kampanye. "Kalau ada yang macem-macem ikut berkampanye, nanti saya pecat dia," tegasnya.
Diketahui, Ketua KPUD Indramayu, Khotibul Umam masih ada ikatan keluarga dengan Bupati Indramayu, Anna Sophanah, istri dari Calon Gubernur Jawa Barat, Irianto MS Syafiuddin alias Yance dari Partai Golkar.
Sementara, menurut Ketua Panwaslu Indramayu, Syamsul Bahri Siregar alias Uchok memaparkan, kasus ini sudah dilaporkan ke Panwaslu Provinsi dan sedang dikaji.
"Kita sudah koordinasikan dengan provinsi, memang ada dugaan pidana di sini," jelasnya.