Soal Papua, SBY Dinilai Kedodoran

Cuplik.Com - Jakarta - Penembakan yang mengakibatkan delapan prajurit TNI dan empat warga sipil meninggal pada Kamis (21/02) merupakan peristiwa kekerasan yang ke lima belas kalinya di Papua sejak 2012. Setidaknya, peristiwa yang terakhir itu merupakan yang terburuk. Indonesia Police Watch (IPW) menilai pemerintahan SBY kedodoran dalam menjaga keamanan Papua.

"Intelijen dan pembinaan teritorial serta koordinasi yang dibangun aparat keamanan begitu lemah," ungkap Neta S Pane, Ketua Presidium IPW, dalam rilisnya kepada Cuplik.com.

Neta menambahkan jika SBY harus bertanggungjawab terhadapa sistem keamanan di Papua. Menurutnya, jika prajurit TNI saja bisa terbunuh, bagaimana dengan rakyat biasa.

"Ini memalukan. Maka SBY harus mencopot Kapolda dan Pangdam Papua, selain tentu saja mengevaluasi kinerja Kapolri dan Panglima TNI. Ditembaknya 8 anggota TNI itu tanda SBY tidak becus dalam membangun sistem keamanan," ujarnya.

Pemerintah SBY tidak boleh mendiamkan peristiwa ini, apalagi menutupnya dgn adanya peristiwa-peristiwa politik di Jakarta, seperti kasus Anas dan kasus keterlibatan 3 anggota DPR dlm kasus Simulator SIM. Sebab eskalasi ancaman keamanan di tahun 2013 terlihat semakin panas. Setidaknya ada 8 daerah yg patut dicermati, yakni Papua, Jakarta, Sulteng, Sulsel, Solo Raya, Sumut, Sumsel, dan Lampung.

"Pemerintah SBY perlu mengantisipasinya dengan mengedepankan pimpinan aparat keamanan yang punya kapabilitas dan profesional dlm melindungi masyarakat maupun melindungi aparat keamanan sendiri. Tanpa pembenahan di jajaran aparat keamanan, Pemerintahan SBY akan terus kedodoran menjaga situasi kamtibmas di negeri ini," tutup Neta.