"Buruh tidak dapat undangan untuk memilih, ke mana anggaran ber-Milyar-Milyar untuk kertas suara. Buruh juga tidak diliburkan oleh pimpinan perusahaan saat hari pencoblosan, menyebabkan buruh tidak bisa memilih," ujar Koordinator Buruh Bekasi Bergerak, Obon Tabroni, Kamis (28/2/13).
Kejanggalan lain, lanjutnya, buruh Ber-KTP Jawa Barat tidak terdaftar dalam DPT Pilgub Jabar, padahal sebelumnya pernah ada Pilihan Bupati yang belum lama, buruh masuk DPT.
"Saat Pilgub Jabar tidak ada TPS Khusus di Pabrik-Pabrik yang jumlah pekerjanya banyak, dan mesin pabrik harus kondisi hidup terus," paparnya.
Ia memaparkan, beberapa pabrik yang tak meliburkan dan menyediakan TPS seperti di PT Gunung Garuda Steel dan PT Mulia Keramik di Kabupaten Bekasi. "Padahal saat Pileg 2009 di pabrik tersebut di sediakan TPS Khusus," tegas Obon.
"Kami, Buruh menuntut Hak-nya sebagai warga negara Jawa Barat untuk bisa memilih dalam Pilgub Jabar 2013, ada indikasi KPUD Jabar meng-Golputkan Buruh dalam Pilgub Jabar secara tersistemik," imbuhnya.
Sebelumnya, ratusan buruh yang didukung elemen lain seperti mahasiswa, tokoh masyarakat lintas agama, dan beberapa elemen masyarakat lainnya mendatangi KPUD Jabar mempertanyakan masalah ratusan ribuh suara buruh dalam Pilgub Jabar 2013.
Berikut enam catatan buruh untuk KPUD Jabar: