Hal itu disampaikan saat kunjungan Komunitas Petani MSP di desa Tanjungkerta blok Bojongraong Kecamatan Kroya, Indramayu, Selasa (12/3/13). Pertemuan tersebut sekaligus mengenalkan varietas terbaru MSP-13 yang dikeluarkan oleh Sertani atas hasil penelitian dari Ir Surono Danu.
"Sebetulnya bibit ini sudah lama, cuma belum sempat ke petani karena berbagai hal," ujar Sahali saat membuka acara.
Sahali yang juga salah satu kader PDI Perjuangan memaparkan, bibit padi MSP (Mari Sejahterakan Petani) merupakan salah satu program untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam upaya terciptanya kedaulatan pangan di Indonesia.
"Harapannya, bibit ini akan menambah penghasilan petani, sekaligus penyuluhan terkait penggunaan pupuk yang sesuai aturan," jelasnya.
Menurut Pembina komunitas MSP yang juga ikut hadir, Ono Surono menambahkan, petani yang ikut dalam komunitas MSP, bukan hanya akan mendapatkan bibit secara gratis namun juga akan dididik untuk bisa menciptakan pupuk sendiri.
"Nanti para petani akan dididik untuk membuat pupuk sendiri, bahannya dari kotoran Ayam, Sapi, dan air seninya," terangnya.
Sedangkan koordinator pelaksana, Sapujianto MSP menjelaskan, bibit padi MSP ini dipastikan akan tahan penyakit terutama hama Wereng, dan juga mengurangi biaya operasional dan penggunaan pupuk. "Semakin banyak pupuk, maka antibodinya lemah," paparnya.
"Ini bibit lokal dan bisa dibenihkan lagi untuk tanam berikutnya. Ureanya dua kali lipat leboh ngirit dari bibit biasa, dan bisa mendapatkan hasil lebih banyak dari bibit biasa, serta bisa menghasilkan nasi yang pulen," jelas Puji.
Sementara para petani yang hadir, terlihat antusias dan semuanya ingin mendaftar menjadi komunitas Petani MSP dan mendapatkan bibit tersebut.
"Saya dan bersama petani lain sangat ingin mencoba bibit MSP ini," jelas salah satu koordinator kelompok petani setempat, Toni.
Acara ditutup dengan pemberian secara simbolik bibit padi MSP kepada perwakilan petani.