Hal itu diungkapkan oleh beberapa tokoh masyarakat dan politisi dalam diskusi publik masalah perubahan konstelasi politik Indramayu 2014-2015, di Indramayu kemarin (18/3/13).
"Kami dukung adanya perubahan di Indramayu. Kuncinya ada di Pamong desa yang harus diubah, karena selama ini mereka lemah," ujar Ketua DPC PKB Indramayu, H Abbas Asyafah saat menyampaikan komentarnya.
Hal itu diperjelas oleh Ketua DPC Partai NasDem, Hj Naimah, ia memaparkan lemahnya birokrasi dan PNS di Indramayu akibat adanya tekanan dari penguasa yang mengancam dimutasi ke daerah terpencil seperti daerah Gantar (bagi PNS di Indramayu Timur) dan daerah Kerangkeng (bagi Birokrasi di wilayah Barat).
"PNS takut akan ancaman mutasi jika tidak nurut dengan intruksi dinasti saat ini," tegasnya di tempat yang sama.
Sementara Politisi Partai Hanura, H Dede Supriyatna menilai, karakter PNS dan birokrasi di Indramayu saat ini sudah kronis, sehingga susah untuk diubah. Apalagi, lanjutnya, ditambah dengan peran partai politik yang lemah.
"PNS banyak yang melcaurkan diri sehingga susah untuk diberantas. Dan partai politik lemah ketika ada pelanggaran di lapangan. Saya sangat menyayangkan sekali. Untuk itu Saya sepakat harus ada perubahan di Indramayu," tandasnya.
Dalam diskusi tersebut disepakati harus adanya perubahan di Indramayu dengan menolak kembalinya Yance dan kroni-kroninya memimpin di Indramayu.