Hal itu diketahui dalam persidangan kasus PNS berkampanye yang digelar di Pengadilan Negeri Indramayu terhadap terdakwa Koordinator Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu dan juga menjabat sebagai Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C), Nana Sudiana, Jumat (22/3/13).
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri menetapkan tersangka Nana Sudiana terbukti mengajak audiens untuk memilih pasangan calon nomor 2, Yance-Tatang. Nana dijerat dengan Pasal 116 juncto Pasal 80 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, tersangka diancam hukuman enam bulan penjara atau denda Rp6 juta.
Sementara, beberapa pejabat seperti Kepala Dinas Pendidikan Indramayu sebagai penanggungjawab, Ketua PGRI Indramayu yang juga hadir di tempat kejadian, dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan Indramayu yang juga ikut menyampaikan pidato, lolos dari jeratan hukum pidana Pemilu.
"Iya, karena yang terbukti mengajak hanya satu orang. Yang lainnya tak memenuhi unsur pidana Pemilu, karena sifatnya bertanya. Kalau yang ini (Nana Sudiana) kan jelas dia mengajak orang mencari 10 orang dari masing-masing peserta," jelas Ketua Panwaslu Indramayu, Syamsul Bahri Siregar usai bersaksi.
Uchok, sapaan akrabnya, juga menambahkan, lolosnya pejabat lain karena unsur seperti alat peraga tidak ada dalam kegiatan tersebut, dan juga kegiatannya murni untuk sosialisasi UN. Sehingga unsur dikatakan berkampanye tidak ada dan tidak bisa dijerat dengan pasal pidana pemilu.
Sedangkan menurut pengacara terdakwa, Khalimi SH, kliennya Nana Sudiana yang menjadi terdakwa tidak merasa kasus tersebut dilokalisir atas lolosnya pejabat lain.
"Tidak ada lokalisir kasus, dan memang pak Nana tidak bersalah, pelanggaran kan bukan berarti salah," tegasnya.
Khalimi beralasan bahwa pasal 116 yang menjerat Nana, tidak bisa dibuktikan, karena menyangkut unsur keuntungan dan kerugian seperti apa dari masing-masing pasangan calon.
"Harus ada wacana baru, terkait Pasal 116 ayat 4, lebih spesifik di PTUN. Menguntungkan dan merugikan dalam bentuk psikis ini seperti apa," pungkasnya.