Pelaku tersebut berinisial SW (40 tahun), seorang warga desa Sukaselamet, kecamatan Kroya, Indramayu. SW membunuh anak tirinya RM (20 tahun) dengan cara digantung agar terkesan bunuh diri. Kejadian tersebut sekitar satu minggu lalu.
"Ayahnya merasa iri lantaran anak tirinya sudah bisa usaha sendiri untuk kehidupan pribadinya, padahal RM sudah sangat baik kepada ayah tiri nya," ujar warga setempat, Ato kepada cuplik.com, Selasa (26/3/13).
Ia menceritakan, mayat RM ditemukan oleh salah satu warga di rumahnya dalam posisi tergantung dengan tali yang menjerat di lehernya.
Awalnya warga percaya bahwa RM bunuh diri, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut ditemukan kejanggalan. Sehingga beberapa temannya menelusuri kejadian sebenarnya.
Bukti ayahnya yang membunuh, ketika beberapa pemuda menanyakan kejadian tersebut secara baik-baik ke anak kandung SW (kakak tiri korban), berinisial RT (25 tahun).
"Ia ini memang perbuatan ayah saya. Silahkan saja bakar ayah saya atau bunuh ayah saya asal jangan apa apa kan saya", kata RT kepada beberapa pemuda tersebut.
Sebelum ditangkap, SW sempat kabur pada Jumat 22 maret 2013. SW tertangkap saat dirinya datang kembali ke rumahnya dalam acara tahlilan tujuh hari meninggalnya RM, senin malam (25/3/13).
Ketika SW terlihat di rumahnya, beberapa pemuda dan masyarakat mendatangi SW dan langsung tanyai bahkan sempat dipukul. Awalnya SW tak mengaku, namun akhirnya SW pun mengakui perbuatanya bahwa ia yang membunuh anak tirinya RM.
Kemudian SW dibawa ke balaidesa Sukaselamet dan diarak oleh warga sekitar untuk diserahkan ke pihak yang berwajib.