Busan, Rabu (3/4). Provokasi antar kedua negara Korea Utara dan Korea Selatan, semakin memanas dengan mengirimkan berbagai peralatan, senjata, dan pasukan tempur oleh kedua belah pihak di semenanjung Korea.
Hiruk pikuk perang antar kedua negara yang sudah lama berseteru itu semenjak tahun 70-an. Rupanya tidak membuat gentar dan takut para TKI, khususnya TKI dari desa Tugu, Sliyeg, Indramyu. yang kesehariannya biasa menyaksikan kegaduhan dan keributan antar blok atau desa.
"Pengen hidup di zaman perang" kata Coffee Break (nama profile dalam FB) sewaktu diwawancara melalu inbox FB, sedangkan Apah Arum, ia sudah membawa bersel yang sudah dipersiapkan semenjak keberangkatannya ke Negara Ginseng dalam mencari nafkah. Dan tidak ketinggalan Ocha Jamboel pun mempersiapkan diri dengan bambu kuning.
Tetapi lain halnya dengan Kang Insan (alumnus pesantren Babakan) menanggapinya dengan senyum dan tertawa riang, seperti seorang anak yang melihat pertunjukan sandiwara lakon Babad Tanah Dermayu.
Inilah sedikit gambaran kondisi negara Ginseng disaat menjelang perang melawan negara tetangganya Korea Utara, persefektif TKI Korea wong Tugu.