"Polisi harus tanggap terhadap aksi kekerasan di masyarakat, jangan sampai warga merasa tak nyaman atas adanya peristiwa itu, kepolisian harus selalu hadir untuk memberi kenyamanan," ujar Praktisi Hukum, Sahali SH, Kamis (4/4/13).
Hal itu ia sikapi atas peristiwa seorang pemuda berinisial BN (22 tahun) asal Kecamatan Kandanghaur, dibacok oleh sekawanan yang diduga dari geng motor di jalan pantura jembatan Eretan Wetan dekat Pasar Prempu kecamatan Kandanghaur Indramayu Jawa Barat.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 3 pagi, saat korban bersama kelima rekannya yang mengendarai sepeda motor di Pantura arah Jakarta-Cirebon, saat itu berhenti karena salah satu motor temannya mogok.
Tiba-tiba saja diserang oleh dua orang yang tak dikenal dari arah belakang, dengan membacok tangan kanan BN hingga jarinya nyaris putus. Diketahui oleh korban, mereka membacok dengan pedang atau samurai yang cukup tajam.
Menurut rekan korban Abo, pelaku berboncengan dengan motor Vega Zr, dan memakai sweater merah corak hitam.
Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang. Karena tidak menyanggupi menangani luka korban yang parah, korban akhirnya dirujuk ke RS Mitra Cirebon. Korban mengalami luka yang cukup parah, hingga harus di rawat sampai 4 hari ini.
Sementara menurut pemuda desa Puntang - Kandanghaur, Didi Rahadi, saat itu ada di TKP menjelaskan kepada tim cuplik.com sangat menyayangkan peristiwa tersebut dan mendesak pihak kepolisian untuk menindaklanjuti.
"Diharapkan agar masyarakat harus berhati-hati melewati kawasan laut Eretan dan sepanjang wilayah kandanghaur. Dan dari pihak kepolisian juga harus bertindak tegas dalam memberantas geng motor di Indramayu," tegas Didi.
Ia juga memaparkan, nama geng motor yang ada di daerah Kandanghaur itu adalah XTC, GBR, M2R, BRIGEZ, dan lainnya.